Kisah Seorang Bankir Kaya Raya yang Menjadi Ayah dari 20.000 Anak!

Cong Du

Namanya adalah Cong Du, beliau merupakan warga negara Hongkong yang pindah ke Amerika saat berusia 14 tahun bersama keluarganya.

Dia lulus sarjana di Universitas Colombia dengan gelar magisternya diselesaikan di Havard. Ia mulai karir pertamanya di Wall Street dan pada usia 27 tahun ia menjadi salah satu eksekutif di bank Swiss.

Karirnya terus melejit dan pada usah 29 tahun ia menjadi VP di bank investasi Prancis. Ia mampu menghasilkan lebih dari $1000 sehari serta memiliki lingkungan sosial selebritis kaya raya maupun tokoh - tokoh besar. Ia bahkan bermimpi untuk menjadi salah satu bankir paling terkenal dalam sejarah.

Selama berkarir sebagai seorang bankir di Wall Street, tugas hariannya adalah membantu miliarder menjadi lebih kaya. Cong Du berkata “Semua orang di sekitar saya sangat kaya, sehat, dan memiliki gaji yang sangat layak. Mengalami banyak jenis kehidupan seperti ini akan membuat Anda berpikir inilah dunia yang seharusnya."

Tetapi, keadaan segera berubah ketika ia melakukan penyelidikan dalam pekerjaannya ke sebuah desa di provinsi Henan, China. Ia menemukan begitu banyak orang yang terjangkit virus HIV disana. Menurut penuturan penduduk setempat, hampir semua orang di desa terjangkit virus HIV karena keadaan ekonomi yang sangat memprihatinkan. Penduduk desa biasanya menjual darah mereka dengan imbalan uang. Untuk menghemat biaya pengambilan darah, orang yang mengumpulkan darah biasa menggunakan jarum yang sama beberapa kali, sehingga menyebarkan HIV ke banyak orang. Begitu banyak anak di sana yang dilahirkan dalam keadaan yatim dan terjangkit virus HIV.

Di malam pertama setelah ia mengunjungi desa tersebut Cong Du tidak bisa tidur. Kejadian - kejadian yang baru saja ia lihat terus terbayang di kepalanya, itu benar - benar membuatnya khawatir.

Cong Du membuat keputusan yang susah untuk dimengerti dan diterima oleh orang tuanya. Ia memutuskan untuk berhenti dari karir suksesnya sebagai Bankir dan memilih untuk membantu penduduk di desa itu.

Ibunya merupakan orang pertama yang menentang keputusan Cong Du, ia merasa sudah menyekolahkan di universitas terbaik supaya anaknya jadi orang sukses dan kaya raya, bukan untuk menjadi sukarelawan.

Tapi, keputusan Cong Du sudah bulat, ia berkata tidak ada kata terlambat untuk menjadi bankir sukses tapi jika meninggalkan anak - anak tersebut maka akan segera terlambat bagi mereka.

Ia tahu, banyak orang tua di desa tersebut tidak mampu menyekolahkan anak - anaknya. Maka, setelah ia kembali ke Hongkong, ia segera membangun yayasan di desa tersebut untuk membantu anak - anak bersekolah dan mendapat pendidikan.

Jumlah anak yang ia bantu terus bertambah, hingga kini mencapat 20.000 anak. Kehidupannya benar - benar menjadi lebih sibuk dibanding saat ia masih menjadi bankir.

Chong Du mengajari berbagai macam keterampilan kepada anak asuhnya seperti membuat Roti dan lainnya.

Cong Du selalu menyemangati anak - anak bahwasannya jika mereka rajin dan tekun kelak mereka bisa menjadi orang sukses seperti dirinya. Dan benar saja, beberapa anaknya kini sudah sukses, ada yang menjadi Dokter, Arsitek, Insinyur dan Penjual Roti.

Saat ini Cong Du sudah berusia 50 tahun namun belum menikah. Ia justu yang sering di undang di acara pernikahan anak - anak asuhnya dan menjadi host disana.

Kesimpulan :

Ia menjadi miskin secara finansial, tetapi menjadi seorang ayah yang kaya secara moral karena memiliki 20.000 anak